Bagaimana Cara Shalat Khusyu’
Mohon maaf bukan maksud menggurui, hanya sekedar berbagi pengalaman dan Latihan menulis.
Shalat Khusyu’ menurut Sebagian ulama adalah wajib, inilah salah satu sunnah yang harus kita capai
Syarat untuk khusyu’ adalah mengenal diri dan mengenal Allah.
beradasarkan alquran yg dimaksud khusyu’ adalah
وَاسْتَعِينُوا بِالصَّبْرِ وَالصَّلاةِ وَإِنَّهَا لَكَبِيرَةٌ إِلا عَلَى الْخَاشِعِينَ (٤٥)الَّذِينَ يَظُنُّونَ أَنَّهُمْ مُلاقُو رَبِّهِمْ وَأَنَّهُمْ إِلَيْهِ رَاجِعُونَ (٤٦)
“Jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu. Dan sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyu’. (Yaitu) orang-orang yang meyakini, bahwa mereka akan menemui Tuhannya, dan bahwa mereka akan kembali kepada-Nya.” (Al-Baqarah: 45-46).
Ulama menjelaskan bhw khusyu’ itu dimulai dari sebelum shalat (meyakini atau menganggap atau berprasangka akan menemui tuhannya), efek dari keyakinan tersebut akan terlihat dari persiapannya akan shalat dan terus berlangsung Ketika sedang shalat. Ibarat seseorang akan menemui orang penting atau presiden atau akan menghadiri acara penting, biasanya akan mempersiapkan diri dengan persipan terbaik, menghadiri acara penuh perhatian dan itu semua dilakukan dengan kesadaran.
Kembali tentang cara khusyu’, kita coba sederhanakan tentang khusyu’ untuk tingkatan awam shalat khusyu’ adalah pikiran tidak kemana-kemana Ketika sedang shalat. Menghadirikan diri dan sadar sedang shalat, sedang menghadap Allah dan pikiran tidak kemana-kemana caranya adalah dengan menarik seluruh kesadaran fisik, kesadaran energi, kesadaran pikiran, kesadaran qalbu, kesadaran jiwa kedalam satu kesadaran yaitu kesadaran sedang menghadap Allah, setiap bacaan dan Gerakan kita sadar melakukannya, telinga fisik mendengarkan bacaan yg dibaca oleh mulut dan telinga batin mendengarkan bacaan yang dibaca oleh hati, usahakan tubuh dan pikiran kita rileks dan menikmati ketenangan dan getaran setiap bacaan kita. Dan sesekali jika kita ditarik oleh kesadaran lain kembalikan diri kita kepada kesadaran sedang menghadap Allah, karena segala sesuatu yg kita ingat selain Allah itu bukan Allah. Tubuh fisik menghadap baitullah fisik sedangkan kesadaran jiwa menghadap kepada kesadaran ruh (qalbu mukminin baitullah).
اِنَّنِيْٓ اَنَا اللّٰهُ لَآ اِلٰهَ اِلَّآ اَنَا۠ فَاعْبُدْنِيْۙ وَاَقِمِ الصَّلٰوةَ لِذِكْرِيْ.
Sungguh, Aku ini Allah, tidak ada tuhan selain Aku, maka sembahlah Aku dan laksanakanlah shalat untuk mengingat Aku. (QS Taha : 14)
Dan dapat kita evaluasi, sudahkah shalat kita khusyu’ dengan ayat dibawah ini
الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَتَطْمَىِٕنُّ قُلُوْبُهُمْ بِذِكْرِ اللّٰهِ ۗ اَلَا بِذِكْرِ اللّٰهِ تَطْمَىِٕنُّ الْقُلُوْبُ ۗ
(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenteram. (QS Ar-Ra’d : 28)
Wallahu a’lam